
Seni Sebagai Media Kejujuran’
Kidung Agung 3:1-11
RENUNGAN HARIAN SAHABAT
Rabu, 3 April 2024
Baru saja aku meninggalkan mereka, kutemukan jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia ke rumah ibuku, ke kamar orang yang melahirkan aku.
- Kid. 3:4 -
Kejujuran tentu menghasilkan kelegaan namun tidak semua orang dapat menerima kejujuran. Akan tetapi melalui kesenian, komunikasi dapat selalu terjadi secara jujur. Oleh karena kesenian diakui sebagai ungkapan bebas, yang tidak bisa dibatasi. Di dalam kesenian, kejujuran diberi ruang dengan dibentuk secara estetik.
Kidung Agung merupakan sastra hikmat yang disampaikan melalui keindahan tutur kata dan penceritaan puitis. Sastra ialah ungkapan ide kreatif yang dituangkan dalam media bahasa. Sedangkan, hikmat yaitu temuan nilai kebijaksanaan yang bermanfaat bagi manusia. Perikop ini menyampaikan secara terbuka soal mimpi dari kerinduan seorang perempuan kepada kekasihnya yang disebut dengan istilah jantung hati. Budaya patriarki baisanya menempatkan perempuan dalam posisi menantikan tindakan inisiatif laki-laki, namun sangat menarik tindakan si perempuan yang diceritakan dalam perikop ini. Dia mencari jantung hatinya dan tidak hanya diam menunggu. Rasa takut kehilangannya dibuktikan melalui usahanya mencari. Ia berkesempatan untuk melakukan apa yang menjadi keinginannya.
Sahabat, cinta kasih adalah pemberian Allah yang terbuka untuk dinikmati dan diperjuangkan oleh siapa pun, baik laki-laki maupun perempuan. Kidung Agung telah menampilkan hikmat soal kesetaraan gender, memberi ruang bagi perempuan untuk bebas mengungkapkan perasaan dan impiannya tanpa harus mendapat penghakiman. Bersyukur hadir kitab ini dalam Alkitab sebab telah menjadi media bagi perempuan dalam mengungkapkan kejujuran dengan apa adanya, tanpa perlu takut, sungkan dan segan. Kidung Agung telah membuka ruang terhadap hal tabu, yang kemudian akhirnya bisa untuk diungkapkan.
Pertanyaan:
1. Apakah Sahabat setuju bahwa kaum perempuan selama ini tidak bebas untuk mengungkapkan kejujurannya?
2. Pemikiran dan sikap seperti apakah yang dapat mewujudkan kesetaraan gender?
Doa: Ya Bapa, berilah kami hikmat untuk jujur dalam sikap dan perasaan kami. Amin.









Komentar